Rabu, 04 April 2012

Edelweiss si bunga abadi


Edelweiss atau Leontopodium alpinum merupakan salah satu keluarga bungan matahari. Bunga ini hanya tumbuh di daerah pegunungan yang berbatu di atas ketinggian 2000-2900 dari permukaan laut. Bunga edelweiss merupakan cirri dari ekosistem sub-alphin. Ekosistem ini biasanya ditumbuhi oleh dataran yang ditumbuhi rumput Isachne pangerangensis, bunga eidelweis (Anaphalis javanica), violet (Viola pilosa), dan cantigi (Vaccinium varingiaefolium). Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus keterangan ini di tuturkan oleh Whitten, Tony and Jane (29 Februari 1992) dalam buku Wild Indonesia: The Wildlife and Scenery of the Indonesian Archipelago. United Kingdom: New Holland. hlm. page 127. Tumbuhan ini sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus.
Namun karena keserakahan dari orang – orang yang tidak bertanggung jawab membuat bunga abadi ini semakin menghilang keberadaanya.perlunya sikap sadar diri yang dimiliki oleh para penggiat alam bebas yang bergesekan dengan keberadaan bunga ini sangat membantu keberadaan bunga abadi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar